Senin, 09 Oktober 2017

SURVEY DAN PEMETAAN LINGKUP WILAYAH

1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Kotamobagu Barat merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kota Kotamobagu provinsi Sulawesi utara, dimana secara geografis terletak antara  039’ 00”  - 046’ 00” lintang utara  dan 12411’ 00 – 1240 19’ 00”  bujur timur. Kecamatan Kota,mobagu Barat dengan  luas wilayah 10,61 km2, dengan ketinggian 225m diatas permukaan laut. Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Kotamobagu Barat merupakan memiliki batas-batas sebagai berikut :

-       Sebelah Utara               :  Kecamatan Kotamobagu Utara dan Kecamatan  Passi  
      Barat, Kabupaten Bolaang   Mongondow
-       Sebelah Selatan            :  Kecamatan Kotamobagu Selatan,  Kota Kotamobagu
-       Sebelah Barat               :  Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow
-       Sebelah Timur              : Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu
Letak Kecamatan Kotamobagu Barat bisa dikatakan sangat strategis, dikarenakan wilayah ini merupakan pusat dari kegiatan perekonomian di Kota Kotamobagu. Hal ini menyebabkan Kecamatan Kotamobagu Barat semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kecamatan-kecamatan lainnya. Kondisi wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat  merupakan tanah darat dan tanah sawah. Sebagian besar tanah darat merupakan areal pemukiman sesuai dengan fungsi Kecamatan Kotamobagu Barat yang telah dikembangkan sebagai pusat pemukiman, pendidkan, perdagangan dan jasa di Kota Kotamobagu.
Secara administratif Kecamatan Kotamobagu Barat terbagi atas 6 Kelurahan yang memiliki jumlah lingkungan sebanyak 23 lingkungan yang tersebar pada masing-masing kelurahan , dimana kelurahan Mongkonai Barat menjadi Ibu Kota Kecamatanya. Dibawah ini adalah beberapa profil umum kelurahan yang ada di Kecamatan Kotamobagu Barat, sebagai berikut :
  • Kelurahan Gogagoman, terdiri dari 5 lingkungan, dimana pusat dari pemerintahanya terletak di lingkungan 1. Dengan luasa wilayah 133 Ha, Kelurahan Gogagoman saat ini memiliki jumlah RT sebanyak 25 dan jumlah RW sebanyak 10.
Gambar 1.1 Kelurahan Gogagoman
  • Kelurahan Kotamobagu, terdiri dari 5 lingkungan, dimana pusat dari pemerintahanya terletak di lingkungan 2. Dengan luas wilayah 89 Ha, Kelurahan Kotamobagu saat ini memiliki jumlah RT sebanyak 19 dan dan jumlah  RW sebanyak 8.
Gambar 1.2 Kelurahan Kotamobagu
  • Kelurahan Mogolaing,  terdiri dari 3 lingkungan, dimana pusat dari pemerintahanya terletak di lingkungan 1. Dengan luas wilayah 113 Ha, Kelurahan Mogolaing saat ini memiliki jumlah RT sebanyak 15 dan dan jumlah RW sebanyak 6.
Gambar 1.3 Kelurahan Mogolaing
  • Kelurahan Molinow, terdiri dari 4 lingkungan, dimana pusat dari pemerintahanya terletak di lingkungan 1. Dengan luas wilayah 383 Ha, Kelurahan Molinow saat ini memiliki jumlah RT sebanyak 16 dan dan jumlah RW sebanyak 8.
Gambar 1.4 Kelurahan Molinow
  • Kelurahan Mongkonai, terdiri dari 3 lingkungan, dimana pusat dari pemerintahanya terletak di lingkungan 1. Dengan luas wilayah 205,80 Ha, Kelurahan Mongkonai saat ini memiliki jumlah RT sebanyak 6.
Gambar 1.5 Kelurahan Mongkonai
  • Kelurahan Mongkonai Barat, terdiri dari 3 lingkungan, dimana pusat dari pemerintahanya terletak di lingkungan 2. Dengan luas wilayah 137,20 Ha.
Gambar 1.6 Kelurahan Mongkonai Barat
Berikut dibawah batas-batas wilayah menurut kelurahan di kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu ;
Tabel 1. Batas-batas wilayah kelurahan di Kecamatan Kotamobagu Barat
No.
Kelurahan
Batas Wilayah
1.
Gogagoman
Utara
: Kelurahan Genggulang, Kec. Kotamobagu Utara & Kelurahan Passi
Kec. Passi Barat, Kab.Bolaang Mongondow


Selatan
: Kelurahan Mogolaing & Kelurahan Molinow, Kec. Kotamobagu Barat


Timur
: Kelurahan Kotamobagu, Kec. Kotamobagu Barat


Barat
: Kelurahan Molinow, Kec. Kotamobagu Barat
2.
Kotamobagu
Utara
: Kelurahan Biga, Kec.Kotamobagu Utara


Selatan
: Kelurahan Mogolaing, Kec. Kotamobagu Barat


Timur
: Kelurahan Kotobangon, Kec. Kotamobagu Timur


Barat
: Kelurahan Gogagoman, Kec. Kotamobagu Barat
3.
Mogolaing
Utara
: Kelurahan Kotamobagu & Kelurahan Gogagoman, Kec. Kotamobagu Barat


Selatan
: Kelurahan Motoboi Kecil, Kec. Kotamobagu Selatan


Timur
: Kelurahan Matali  Kec. Kotamobagu Timur


Barat
: Kelurahan Molinow  Kec. Kotamobagu Barat
4.
Molinow
Utara
: Kelurahan Passi, Kec Passi Barat Kab. Bolaang Mongondow


Selatan
: Kelurahan Mongondow, Kec. Kotamobagu Selatan


Timur
: Kelurahan Mogolaing,  Kec. Kotamobagu Barat


Barat
: Kelurahan Mongkonai dan Mongkonai Barat, Kec. Kotamobagu Barat
5.
Mongkonai
Utara
: Kelurahan Molinow,  Kec. Kotamobagu Barat


Selatan
: Kelurahan Mongondow,  Kec. Kotamobagu Selatan


Timur
: Kelurahan Molinow,  Kec. Kotamobagu Barat


Barat
: Kelurahan Mongkonai Barat,  Kec. Kotamobagu Barat
6.
Mongkonai Barat
Utara
: Kelurahan Lobong, Kec. Passi Barat Kab. Bolaang Mongondow


Selatan
: Kelurahan Poyowa Kecil, Kec. Lolayan Kab. Bolaang Mongondow


Timur
: Kelurahan Mongkonai,  Kec. Kotamobagu Barat


Barat
: Kelurahan Lobong,  Kec. Lolayan Kab. Bolaang Mongondow
Sumber : Hasil analisa, 2014

Secara rinci seperti yang ada dibawah ini adalah perbandingan antara luas wilayah serta banyaknya lingkungan, RT / RW berdasarkan kelurahan yang ada di Kecamatan Kotamobagu Barat, sebagai berikut :
Gambar 1.7 Perbandingan luas wilayah kelurahan di Kecamatan
Kotamobagu Barat

Gambar 1.8 Banyaknya  lingkungan, RT/ RW berdasarkan kelurahan di Kecamatan
Kotamobagu Barat

2. Topografi
Secara umum Kondisi topografi di Kota Kotamobagu merupakan dataran rendah dan memiliki wilayah yang hampir keseluruhanya datar. Dapat dilihat secara rinci dibawah ini ketinggian menurut wilayah kecamatan di Kota Kotamobagu yaitu, sebagai berikut :

Tabel 2. Ketinggian wilayah berdasarkan kecamatan di Kota Kotamobagu
Jika dilihat dari ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut berdasarkan tabel diaatas, Secara topografis khususnya wilayah  Kecamatan Kotamobagu Barat merupakan daerah dataran yang terendah di Kota Kotamobagu, dengan ketinggian 225 m dari permukaan laut. Sebagian wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat adalah daerah yang hampir datar. Pada kondisi ini kegiatan pembangunan prasarana dan sarana pada wilayah ini secara fisik tidak mengalami hambatan dan pembiayaan pembangunan relatif lebih murah, Namun di sisi lain kondisi yang relatif datar ini mengakibatkan munculnya potensi daerah genangan. dapat dilihat pada gambar 2 telah tersaji peta Topografi Kecamatan Kotamobagu Barat.
Gambar 2. Peta topografi Kecamatan Kotamobagu Barat 

3. Hidrologi
Kondisi hidrologi Kota Kotamobagu dipengaruhi oleh letak geografis dan topografinya. Hujan yang jatuh pada daerah pengaliran sungai di Kota Kotamobagu cenderung memberikan limpasan yang cukup besar akibat perubahan lahan yang terjadi. Sungai yang melalui Kota Kotamobagu beberapa sungai, diantaranya yang terbesar adalah sungai Ongkag Mongondow yang bermuara di inobonto bergabung dengan sungai Ongkag Dumoga. Adapun sungai-sungai khusunya yang melintasi wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat sendiri yaitu sungai Kotulidan, sungai Doyanan, sungai Kotobangon, sungai Yoyak, sungai Mongkonai, dan sungai Ongkak.

4. Iklim Dan Curah Hujan
Wilayah Kota Kotamobagu pada umumnya beriklim tropis yang relatif dan curah hujan yang cukup tinggi mencapai 2000-3000 mm pada setiap tahunya. Keadaan iklim di wilayah Kota Kotamobagu termasuk iklim tipe A pada daerah dataran tinggi, sedangkan pada daerah dataran rendah termasuk pada daerah-daerah beriklim tipe B. Sebagai daerah yang terletak di garis khatulistiwa, Kota Kotamobagu hanya mengenal dua musim yakni musim hujan dan kemarau. 
Curah hujan tertinggi di Kota Kotamobagu terjadi pada bulan januari dan hujan terendah terjadi pada bulan Agustus. Pada kondisi curah hujan yang demikian,  khusunya di Kecamatan Kotamobagu Barat sendiri akan memberikan dampak positif untuk kegiatan dibidang pertanian terutama pertanian lahan basah di areal irigasi teknis. Selain penting sebagai sumber irigasi, curah  hujan juga dinilai penting untuk pemberian gambaran penentuan lahan, terutama lokasi, pola cocok tanam dan jenis tanaman yang sesuai. Namun di satu sisi akan memberikan dampak negatif dibidang prasaranan dan sarana terutama drainase yang bisa dikatakan sampai saat ini dipercaya memberikan permasalahan.

Gambar 4. Rata-rata curah hujan menurut bulan, 2007

5. Tata Guna Lahan 
Fenomena perubahan tata guna lahan khususnya pada wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat saat ini, telah menjadi sebuah ancaman yang serius terhadap pembangunan yang ada. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian konvensional menjadi non pertanian secara langsung mengakibatkan perubahan pada kegiatan penduduk, dimana permintaan lahan yang begitu tinggi akan kebutuhan lahan bagi kegiatan kota, baik untuk kegiatan permukiman maupun kegiatan ekonomi kota dan lahan peruntukan non pertanian lainya, sehingga daerah-daerah resapan air yang berfungsi mengeringkan kelebihan air di daerah permukiman yang berasal dari hujan lokal makin lama terbatas luasannya. Khususnya dalam bidang pembangunan sistem drainase, distribusi air yang makin timpang antara musim penghujan dan kemarau mengakibatkan debit air meningkat dan ancaman kekeringan semakin menjadi-jadi, Kebutuhan akan sarana dan prasarana pun meningkat, terutama pada bidang prasarana drainase yang tak bisa dipungkiri bahwa seiring dengan berkembangnya daerah ini saluran drainase yang ada harus didesak untuk mengikuti arus perkembangan dari wilayah tersebut.
Berdasarkan data yang ada bahwa di Kecamatan Kotamobagu Barat yang dalam hal ini merupakan pusat dari perhatian, secara umum dibedakan dalam 6  kelas penggunaan lahan, yaitu terdiri dari :  jasa, perdagangan dan perkantoran, industri, Ruang hijau  (taman kota, pemakaman, hutan kota, jalur hijau, lapangan olahraga), sawah, perkebunan rakyat, permukiman (perumahan dan fasos : pendidikan, kesehatan dan peribadatan), fungsi lindung. Ruang hijau adalah penggunaan lahan yang paling luas yaitu hampir 45,07%  dari luas wilayah  kecamatan. Penggunaan lahan berikutnya adalah permukiman 26,69 %. Selanjutnya, perdagangan dan perkantoran dengan luas 11,86 %. Kemudian sawah, dan perkebunan masing-masing  dengan luasanya 5,25 % dan 7,10 %, sedangkan fungsi lindung  4,04 % dan industri kurang dari 1%. Berikut dibawah ini adalah tabel dan peta kondisi pemanfaatan lahan di wilayah Kota-Kotamobagu, Khususnya pada wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat yaitu, sebagai berikut :

 Tabel 5. Pola pemanfaatan lahan di wilayah Kota Kotamobagu
Tabel 6. Pemanfaatan  lahan berdasarkan masing-masing kelurahan di wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat
Gambar 5. Peta pemanfaatan lahan di Kecamatan Kotamobagu Barat

 6. Kependudukan 
Secara umum persebaran penduduk di Kota Kotamobagu masih dikatakan kurang merata, total penduduk di Kota Kotamobagu adalah sebesar 127.043 jiwa dengan jumlah laki-laki 65.289 jiwa dan jumlah perempuan 61.754 jiwa. Angka ini merupakan hasil estimasi penduduk berdasarkan data dinas catatan sipil pada akhir tahun 2012. Dapat dilihat pada tabel 6.1 dibawah ini adalah jumlah penduduk di Kota Kotamobagu berdasarkan penduduk di kecamatan yaitu, sebagai berikut :
Tabel 6.1 Jumlah penduduk berdasarkan kecamatan di Kota Kotamobagu
No.
Wilayah Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Penduduk (jiwa)
1
Kotamobagu Selatan
16.295
15.095
31.390
2
Kotamobagu Timur
16.212
15.350
31.562
3
Kotamobagu Barat
23.456
22.425
45.881
4
Kotamobagu Utara
9.326
8.884
18.210
Total
65.289
61.754
127.043
Sumber : Dinas kependudukan dan catatan sipil, 2012

Dari tabel diatas Kecamatan Kotamobagu Barat merupakan salah satu dari empat kecamatan yang terpadat di Kota Kotamobagu. Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat pada wilayah tersebut kini menuntut perkembangan pembangunannya yang terjadi oleh adanya permintaan lahan yang begitu tinggi akan kebutuhan lahan bagi kegiatan kota, baik untuk kegiatan permukiman, kegiatan perdagangan, kegiatan perkantoran maupun lahan peruntukan non pertanian lainya. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat dibawah ini adalah tabel pertumbuhan jumlah penduduk dan gambar grafik pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun 2002-2008 pada yaitu, sebagai berikut :

Tabel 6.2 Petumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Kotamobagu Barat
No.
Tahun
Jumlah Penduduk
1.
2002
30583
2.
2003
31474
3.
2004
33015
4.
2005
33500
5.
2006
33992
6.
2007
34147
7.
2008
36071
Sumber : CV. Sulfana Jaya, Kotamobagu dalam angka, 2011(BPS)

Gambar 6.1 Grafik pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Kotamobagu Barat
Sumber : CV. Sulfana Jaya, Kotamobagu dalam angka, 2011(BPS)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, khususnya penduduk pada wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat tercatat dari hasil estimasi dinas catatan sipil tahun 2012 adalah sebesar 45.881 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 23.456 jiwa dan  jumlah penduduk perempuan sebesar 22.425 jiwa. Penyebaran jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Kotamobagu Barat terdapat di Kelurahan Gogagoman yang jumlah penduduknya mencapai 16.677 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit ada pada Kelurahan Mongkonai yaitu 2.542 jiwa. Dengan  luasan  1,061 km kini tingkat kepadatan penduduk di wilayah tersebut mencapai lebih dari 43,24 penduduk per  kilometer  persegi. Berikut dibawah ini tabel jumlah penduduk dan perbandingan jumlah penduduk di wilayah yaitu, sebagai berikut :

Tabel 6.3 Jumlah penduduk berdasarkan kelurahan di Kecamatan Kotamobagu Barat
No.
Kelurahan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah Penduduk (jiwa)
Luas
(km2)
Kepadatan
1.
Gogagoman
8.511
8.166
16.677
133,00
125,40
2.
Kotamobagu
4.112
4.053
8.165
89,00
91,74
3.
Mogolaing
5.037
4.789
9.826
113,00
86,95
4.
Molinow
2.973
2.840
5.213
383,00
13,61
5.
Mongkonai
1.349
1.193
2.542
205,80
12,35
6.
Mongkonai Barat
1.474
1.384
2.858
137,20
20,83
KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT
23.456

22.425
45.881
1,061
   43,24
Sumber : Dinas kependudukan dan catatan sipil 2012, PT. Waja utama,2010

Gambar 6.2 Perbandingan jumlah penduduk Kecamatan Kotamobagu Barat berdasarkan kelurahan
Sumber : Dinas kependudukan dan catatan sipil, 2012
Berdasarkan gambar 6.2 diatas dapat dijelaskan persentase dari perbandingan jumlah penduduk di Kecamatan Kotamobagu Barat, dimana kelurahan gogagoman memiliki jumlah penduduk yang terbesar yaitu 37%, diikuti oleh kelurahan mogolaing 22%, kemudian Kelurahan Kotamobagu 18%, Kelurahan Molinow 11%,  Kelurahan Mongkonai dan Mongkonai Barat masing-masing 6%. Dibawah ini adalah gambar peta yang dapat divisualisasikan dalam menjelaskan tentang distribusi penyebaran jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat yaitu, sebagai berikut :
Gambar 6.3 Peta distribusi dan kepadatan penduduk Kecamatan Kotamobagu Barat






1 komentar:

  1. The most enduring symbol of the Norse - titanium arts
    › tj-metal-arts › tj-metal-arts The most enduring symbol 출장안마 of the www.jtmhub.com Norse - https://septcasino.com/review/merit-casino/ titanium arts titanium flat iron · The most enduring symbol of the Norse - titanium arts · The most enduring symbol of the Norse goyangfc.com - titanium arts.

    BalasHapus